Untuk kesekian kalinya, menonton film Crazy Little Thing
Called Love (First Love). Tak ada bosannya melihat film Thailand ini. Sebuah
film dengan tokoh utamanya adalah seorang gadis bernama P’Nam. Mencintai teman
sekolahnya selama 3 (tiga) tahun secara diam-diam bernama P’Shone. Dan dihari
kelulusan mereka, P’Nam akhirnya berani menyatakan cinta kepada P’Shone. Dia
harus menerima kenyataan bahwa secara tidak langsung dia menerima penolakan.
Namun, tak disangka meski P’Shone tidak dapat bersamanya pada saat itu, ia
telah menaruh hati pula kepada P’Nam. Dan di akhir cerita, setelah 9 tahun
lamanya berlalu mereka dipertemukan kembali setelah meraih kesuksesan keduanya.
Di dalam sebuah acara televisi P’Shone mengaku menunggu P’Nam untuk enikah
dengannya. So sweet yaaahhh *.*
Entah seberapa kali aku telah melihat film itu tapi perasaan
tetap sama. Menangis karena sebuah film itu terdengar konyol. Namun tak banyak
yang mengerti seberapa sensitif hati ini. Aku hanya melihat diriku disana. Jika
didalam film itu aku telah mengetahui ending bahagianya, namun dalam dunia
nyataku aku yakin belum berakhir. Entah…
Merasakan perasaan sepihak selama bertahun-tahun sungguh
bukan hal yang mudah. Meski selalu berjanji pada diri sendiri untuk tidak
menghukum perasaanku sendiri, namun tetap sulit. Bahkan Don Sibert mengatakan bahwa apa yang berasal dari hati, selalu
menyentuh hati. Itu pun yang aku rasakan. Segala yang berasal dari hati adalah
sebuah kejujuran yang tulus dan suci. Sangat bersalah jika kita menyalahkan
hati. Tak ada kemungkaran disana. Hanya kejujuran. Ijinkanlah aku untuk tetap
menggenggam kejujuran ini, Tuhan… meski hanya untuk diriku sendiri :)
0 komentar:
Posting Komentar