Dear,
pernah nggak kalian ngrasain suka sama orang dari pertama ketemu dia? Ya love
at first sight gitu deh.. Percaya nggak ? Aku pernah lhooo.. hehe
Sampai sekarang pun aku masih tuh suka sama dia. Meskipun aku nggak tau dia suka sama aku juga atau nggak.
Sampai sekarang pun aku masih tuh suka sama dia. Meskipun aku nggak tau dia suka sama aku juga atau nggak.
Terhitung kurang
lebih dua tahun aku suka sama dia. Awal kami bertemu waktu kami sama-sama
terlibat di sebuah acara kampus. Intinya, dia itu orang yang selama ini aku cari.
Kebaikannya, perhatiannya, dan cara dia menghargai orang lain aku suka banget.
Aku ngrasa nyaman kalau di dekat dia.
Dua tahun
bukan waktu yang sebentar, Dear. Apalagi ketika kamu cuma bisa memendam rasa
tanpa bisa kamu katakan ke dia. Itu sesuatu banget, menyesakkan dada deh
pokoknya. :D
Hari demi hari cuma bisa aku lewati sama dia sebagai teman yang cukup dekat. Aku
suka curhat, curcol-curcol gimana gitu ke dia. Hmmm, cuma itu yang bisa aku lakuin
soalnya. Belakangan kemarin aku cerita ke dia kalau aku suka sama seseorang
dari pertama kali ketemu. Aku ceritain semua yang aku rasain termasuk
ketakutan-ketakutan yang menggangguku. Jujur walaupun aku nggak ngomong
langsung kalau orang yang aku ceritain adalah dia tapi sumpah membuatku
gemetar. Padahal itu juga aku cerita nggak ketemu langsung.
Aku rahasiain
perasaan ini bertahun-tahun tanpa ada yang tau kecuali diriku sendiri. Baru tahun-tahun
kemarin ini aku ceritain ke sohib-sohibku. Awalnya karena aku pengen lupain
aja. Semakin lama bukannya semakin bisa lupain tapi justru rasa itu semakin
berkembang, Dear. Aku bingung sama dirikusendiri. Aku itu tipe orang yang
gampang ilfeel sama orang, tapi sama
dia aku nggak bisa ilfeel. Padahal aku udah berusaha mencari-cari kekurangannya
yang biasanya mudah membuatku ilfeel, tapi nggak tau kenapa sama dia aku justru
tetap bisa terima semua kekurangannya. Bergulat dengan perasaanku sendiri
semakin menyakitkan, Dear. Apa itu yang
namanya cinta? #halah :D
Berasa seperti
menyanyikan lagunya Maliq n d’essentials yang Kau Yang Bisa. Begini liriknya :
Begitu berharga saat bersamamu
Kau buat kulupa akan batasan waktu
Begitu bermakna apa yang tlah tercipta
Memang seharusnya ku tak mengerti
Bridge :
Tak cukup kata kata
Tak perlu aku bicara
Sudah percayalah saja
Chorus
:
Hanyalah dirimu yang bisa
Membuat diriku merasa
Seakan melayang
Seolah kuterbang
Hanyalah dirimu yang mampu
Membuat diriku begitu
Mewujudkan khayalan menjadi kenyataan
Kau adalah warna warni dalam hatiku
Kau hapuskan duka hanya suka yang ada
Betapa berarti peranmu ada disini
Mengisi bagian hidupku
Begitu
kurang lebih liriknya, Dear.. haha :D
Kemarin waktu aku curhat sama dia soal some one itu yang kenyataanya adalah dia sendiri, dia menyarankan aku untuk mengatakan ke some one itu yang sebenarnya aku rasain. Tapi aku kan cewek. Lagian aku rasa dia nggak akan mau sama aku. Karena sepertinya aku bukan tipenya. Meskipun aku sama dia cukup dekat, tapi justru itu aku jadi tau siapa dan bagaimana orang yang dia inginkan. Seribu kali dia menyarankan aku untuk mengatakan ke some one itu, seribu satu kali aku akan berpikir untuk tidak mengatakannya. Bagaimana pun aku masih belum bisa mengusir ketakutanku sendiri. Mungkin memang lebih baik seperti ini adanya tetap memendam perasaan entah sampai kapan. Mungkin sampai aku mendapatkan gantinya :D
Semoga.. Amiiin :)
Dan aku cuma bisa menulis blog ini untuk mengatakan yang sesungguhnya, Dear. Sekarang bukan hanya aku yang tau tapi kalian juga. Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kalian semua :)
Kemarin waktu aku curhat sama dia soal some one itu yang kenyataanya adalah dia sendiri, dia menyarankan aku untuk mengatakan ke some one itu yang sebenarnya aku rasain. Tapi aku kan cewek. Lagian aku rasa dia nggak akan mau sama aku. Karena sepertinya aku bukan tipenya. Meskipun aku sama dia cukup dekat, tapi justru itu aku jadi tau siapa dan bagaimana orang yang dia inginkan. Seribu kali dia menyarankan aku untuk mengatakan ke some one itu, seribu satu kali aku akan berpikir untuk tidak mengatakannya. Bagaimana pun aku masih belum bisa mengusir ketakutanku sendiri. Mungkin memang lebih baik seperti ini adanya tetap memendam perasaan entah sampai kapan. Mungkin sampai aku mendapatkan gantinya :D
Semoga.. Amiiin :)
Dan aku cuma bisa menulis blog ini untuk mengatakan yang sesungguhnya, Dear. Sekarang bukan hanya aku yang tau tapi kalian juga. Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kalian semua :)
0 komentar:
Posting Komentar